Minggu, 07 Februari 2016

Kompas Masohi, Rumah Singgah Backpacker di Pulau Seram


Cerita ini merupakan rangkaian dari petualangan “Solo Backpacker” menjelajahi Kepulauan Maluku - (Agustus 2015).


Pelabuhan Tulehu, Ambon

Pelabuhan Laut Tulehu siang itu mulai ramai, terlihat calon penumpang sudah mulai berdatangan memadati ruang tunggu. Pelabuhan ini masih berada di wilayah Pulau Maluku, dan juga sebagai jalur penyebrangan menuju ke Kota Masohi di Pulau Seram. Saya segera antri didepan loket penjualan tiket kapal bersama calon penumpang lainnya. Dengan jarak tempuh selama 4 jam perjalanan, begitu informasi yang disampaikan oleh petugas d iloket penjualan tiket. Harga tiket per-orang berkisar Rp.125.000. cukup mahal sih menurut saya. Oiyah, armada laut yang saya tumpangi merupakan Kapal cepat yang cukup bagus.

Sambil menunggu waktu keberangkatan, disini saya berkenalan dengan Aziz, pemuda asal Pulau Seram yang sedang menyelesaikan kuliah di Universitas Pattimura di Kota Ambon. Setelahnya saya baru tau lewat obrolan santai, kalau tadi tadi dia memperhatikan saya dengan tas besar dipunggung khas para petualang. dan dari Aziz pula saya disarankan untuk menginap saja di Rumah Singgah Backpacker di Kota Masohi, lumayan hemat ongkos. Begitu katanya.


Pelabuhan Tulehu, Ambon

Tak lama kemudian kapal yang saya tumpangi perlahan beranjak meninggalkan Pelabuhan. Selama diperjalanan saya disuguhkan dengan pemandangan laut dan pulau yang membuat mata seakan tidak berkedip, indah sangat. Dikiri kanan kanan Nampak pulau-pulau yang menghiasi Laut Molluca, seperti Pulau Latu, Pombo, Saparua dan beberapa pulau kecil lainnya.

3 jam berlalu. Laut yang sebelumnya tenang berubah menjadi gulungan ombak besar setinggi hampir 3-4 meter menghantam badan kapal. Saya yang duduk dipaling atas Kapal mulai terasa pusing kepala disertai goyangan kapal yang sangat terasa. Tapi saya lihat penumpang lain didekat saya malah santai-santai saja, bahkan ada diantara mereka sambil bercanda, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
“sudah biasa seperti ini Bang, sebentar lagi kita sampai di Pelabuhan Amahai”. Ujar Aziz yang duduk disebelahku.
Dan benar apa yang diakatakan Aziz, selang beberapa saat kemuadian laut kembali tenang. Didepan mata Nampak garis-garis pantai dan Pelabuhan lautnya, sebagai petanda kapal akan segera sampai di Pelabuhan di Kota Seram.


Pelabuhan Amahai, Pulau Seram

Seiring datangnya senja, kapal cepat ini segera merapat di Pelabuhan Amahai. Saya bersama Aziz bergegas turun dari kapal menuju ke terminal kecil di depan pelabuhan. Nampak kendaraan angkutan umum dan tukang ojek memenuhi area terminal kecil ini, sambil menawarkan jasa kepada para penumpang.
“ dari sini kita naik angkutan umum saja Bang, dan turun di Terminal Kota Masohi. terus kita lanjutkan jalan kaki saja ke Rumah singgah Backpacker”. Ujar Aziz kembali mengingatkanku.

“Baiklah”. Balasku singkat.

Kami menumpang angkutan umum menuju Terminal di Kota Masohi dengan tariff Rp. 20.000 per-orang. Sampai di Terminal kami jalan kaki, cukup jauh juga tempatnya. Menyisir gang yang diapit rumah-rumah penduduk. Dan selang beberapa saat kemudian saya dan Aziz sampai di Rumah ini. Rumah semi permanen berdinding kayu, setelah salaman dengan penghuninya kami tenggelam dalam obrolan, seperti layaknya sahabat lama yang baru saja berjumpa kembali. Ternyata malam itu juga ada tamu rombongan dari Jakarta, yang baru saja menyelesaikan pendakian di Gunung Binaya, tanah tertinggi di Kepulauan Maluku.


Kompas Masohi, Pulau Seram

Oiyah. Rumah singgah backpacker ini juga berfungsi sebagai tempat transit bagi para pendaki Gunung yang akan menjajal Gunung Binaya. Biasanya dari sini para pendaki mendapatkan informasi tentang lama perjalanan, tour guide, dan informasi penting lainnya sebelum memulai perjalanan.

Jika sahabat ingin berpetualang ke Pulau Seram, ada baiknya singgah dan sekalian nginap ditempat ini. Hitung-hitung bisa hemat pengeluaran untuk biaya penginapan. Jangan ragu, anak-anak muda pengurus rumah singgah ini baik-baik kok. Dan kita bisa juga sekalian diajak sama mereka keliling sambil melihat keindahan alam di salah satu Pulau cantik di propinsi Maluku ini.

Berikut nomor telpon pengurus Rumah Singgah Backpacker “Kompas Masohi” :

·         Ibrahim, Ketua Kompas Masohi { 082238146623 dan 082199204042 }
·         Abas { 082312617420 }

Selain di Kota Masohi sebagai base camp, para pengurus Kompas Masohi juga tersebar di beberapa daerah lainnya. Seperti di Pelabuhan Tulehu-Ambon, dan di Desa Saleman sebagai pintu masuk menuju ke Pantai Ora. 


Tidak ada komentar: